Rabu, 24 Oktober 2012

resensi film : august rush

Cerita diawali pada tahun 1995,  dimana Lyla Novacek (Keri Russell) seorang pemain cello pada sebuah orkestra bertemu Louis Connelly (Jonathan Rhys Meyers) yang merupakan penyanyi utama dari "The Brothers Connelly", sebuah band rock Irlandia. Mereka bertemu pada sebuah pesta setelah konser mereka dan jatuh cinta pada pertemuan pertama mereka.

Setelah pertemuan itu akhirnya Lyla hamil. Namun ayahnya khawatir dengan karirnya sebagai pemain cello yang sedang menanjak. Pada suatu saat Lyla mengalami kecelakaan dan menyebabkan dia melahirkan bayinya prematur. Ayahnya diam-diam menempatkan anaknya untuk diadopsi. Lyla sendiri hanya mengetahui bahwa bayinya tidak selamat dari kecelakaan tersebut.

Sebelas tahun kemudian,  di panti asuhan anak laki-laki, Evan Taylor (Freddie Highmore) memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memahami musik dimanapun dia berada. Bahkan alam sekitarnya ia nikmati selayaknya ia mendengarkan musik yang luar biasa. Ia meyakini bahwa orang tuanya akan menemukannya pada suatu saat. Pada satu hari dia bertemu Richard Jefferies (Terrence Howard), seorang pekerja sosial yang memberikan kartu namanya pada Evan.


Keinginan yang luar biasa untuk bertemu keluarganya membawa Evan nekat melarikan diri ke New York. Dalam perjalanan ia bertemu Arthur (Leon Thomas III) yang sedang tampil di Washington Square Park sebagai pengamen.
Evan sejak mengikuti Arthur kembali ke rumahnya di sebuah bekas teater, yang diambil alih oleh Maxwell "Wizard" Wallace (Robin Williams), seorang musisi gelandangan yang mengajar musik anak tunawisma dan mempekerjakan mereka sebagai artis jalanan. rasa ingin tahu Evan untuk memainkan musik membawanya memainkan gitar yang membuat Wizard terkesan yang akhirnya memberi Evan hadiah gitar dan menempatkan Evan sebagai pemusik jalanan di tempat lamanya di Washington Square Park. Karena kemampuannya yang luar biasa memainkan musik Wizard memberikan Evan nama panggung "August Rush".

Louis akhirnya tinggal di San Francisco, setelah meninggalkan band-nya pada malam dimana Lyla mengalami kecelakaan. Suatu ketika ia bertemu dengan salah satu mantan rekannya bermain band dan diundang ke pesta ulang tahunnya. Louis akhirnya memilih untuk pergi ke pesta itu dan di pesta itu ia bertemu dengan rekan grub bandnya termasuk Marshall (Alex O'Loughlin).


Sementara Lyla akhirnya tinggal di Chicago dan menjadi pengajar musik untuk anak-anak. Temannya  mendorong dia untuk bergabung kembali dengan New York Philharmonic, tapi Lyla yang tidak yakin. Dia dipanggil saat ayahnya sekarat dan pada pertemuan itu ayahnya mengakui bahwa anaknya selamat dari kecelakaan dan hidup di suatu tempat di New York. Setelah mendengar hal ini, Lyla akhirnya memutuskan untuk kembali ke New York untuk mencari anaknya.

Louis akhirnya memutuskan untuk berhubungan kembali dengan Lyla, dan setelah mengetahui nama lengkap dan keberadaannya ia terbang ke Chicago untuk menemukannya. Namun ia kecewa setelah mendapatkan kabar bahwa Lyla tengah berbulan madu di New York. Louis, akhirnya pergi ke New York dan memutuskan untuk kembali ke band lamanya.


Sementara itu Jeffries yang tengah mencari Evan yang melarikan diri dari panti asuhan bertemu dengan Wizard dan Arthur. Kecurigaan Jeffries membawa polisi menyerbu teater tempat persembunyian Wizard dan anak-anak jalanannya, dalam penyerbuan itu berusaha mengalihkan perhatian polisi dan memungkinkan Agustus untuk melarikan diri. Dalam pelariannya menghindari polisi, Evan berlindung di sebuah gereja yang akhirnya membawanya bertemu dengan Hope, seorang gadis kecil di gereja. Dalam satu kesempatan, Evan mencoba memainkan piano, dan dengan bakatnya ia menulis sebuah symphoni. Mendapati tulisan tangan August dan mendengar dia bermain organ gereja, akhirnya pendeta paroki (Mykelti Williamson), mendaftarkan August di Juilliard School.

Kemampuan August mengejutkan staff pengajar di Juilliard, dan ia dipilih untuk melakukan konser atas symphony yang ditulisnya. Sama seperti Lyla, yang pernah menulis symphony  sebagai mahasiswa termuda yang pernah dipilih untuk mendapat kehormatan tampil di acara tahunan   Juilliard School.

Pada saat yang sama Louis mengadakan konser pertama setelah bergabung kembali dengan band lamanya, sementara August berada dibawah larangan Wizard untuk menghadiri konser yang berhasil membawanya keluar dari  Juilliard  School saat latihan dengan mengaku sebagai orang tua dari August.


 Secara tak sengaja August bertemu Louis, yang tengah bimbang dengan bimbang dengan nasibnya di taman dengan gitar sendiri, dan akhirnya mereka bermain gitar bersama. August akhirnya menceritakan dilema yang tengah dialaminya dan Louis memberitahu dia untuk tidak menyerah pada musiknya, dan bahwa jika ia memiliki konser, ia tidak akan melewatkannya. Dalam sebuah stasiun kereta bawah tanah malam itu, August memutuskan untuk meninggalkan Wizard dan pergi ke konsernya , dengan bantuan dari Arthur yang juga memberontak terhadap Wizard. August lari melalui terowongan kereta bawah tanah dan menuju taman di mana konser sedang berlangsung.


Louis sedang menuju bandara ketika ia melihat nama Lyla pada spanduk untuk konser. Ia melompat keluar dari mobil dan menuju taman. Lyla, setelah selesai dengan konsernya dan mulai berjalan menjauh dari taman, tetapi tertarik kembali saat mendengar konser yang tengah dimainkan August. Louis juga tiba di taman dan mendapati Lyla. Agustus selesai dengan konsernya, saat berbalik ia mendapati Lyla dan Louis, dan langsung menyadari bahwa mereka adalah orang tuanya. Happy Ending ? Tentu saja, karena memang itulah tujuan film ini.


Producer : Richard Barton Lewis
Pemeran : Freddie Highmore, Keri Russell,Jonathan Rhys Meyers,Robin Williams,Terrence Howard, William Sadler, Alex O'Loughlin
Release : 21 November 2007

7 komentar:

  1. nice...
    jadi pingin nonton film nya...

    BalasHapus
  2. ada august rush ke 2 gak?

    BalasHapus
  3. Ada yg tau film sprti august rush yg menceritakan tentang bakat orang tua yg menurun ke anaknya ?

    BalasHapus
  4. Menurutku film ini terlalu dramatis dan kadang2 gak logis...(jelas aja genrenya drama) *digampar*
    Ketemu pertama kali langsung jatuh cinta dan gitu2an (Opps...yang ini jangan ditiru ya).
    Pas Lyla njenguk ayahnya yang sekarat dia gak nangis, tpi pas tau anaknya masih hidup bru nangis.

    BalasHapus
  5. Bagus neh film tapi sedikit dibawah harapan awal

    BalasHapus
  6. Kapan bagian ke 2 nya dirilis?

    BalasHapus